Pernahkah kau tak makan Sampai seharian Demi body agak kurusan
Pernahkah kau merasa Lapar tak terkira Tak diberi jatah sehari
Ku hidup dengan menyiksa Ku tak tau bagaimana Mengapa gendut gak jadi Sebuah trend aja... Kau dengan piringmu saja Kau tak ingat siapa-siapa Kuruskanlah, kuruskanlah ku begitu...
Kau tak butuh diriku Aku kasur bagimu Tubuh bukan tempat tidurmu
Ku hidup dengan menyiksa Ku tak tau bagaimana Mengapa gendut gak jadi Sebuah trend aja... Dokter sudah putus asa Akupuntur nyerah juga Kuruskanlah, kuruskanlah ku begitu...
Ooo...ouwoo...ooo... Ooo...ouwoo...ooo...
Ku marah kau tau rasa Ku murka ku bikin gempa Kuruskanlah, kuruskanlah... Ku...kayak gitu...
Wajahku sangar? Benar! Karena kau mendadak Enggak jadi bawa kue Padahal lapar sudah mendesak Jadinya si aku rada sensitif Aku nggak mau nyopet Dan dunia jadi gelap Jadi mending ayo Nyari nyari nyari
Siomay Tuh ada tukang siomay Bakmi keriting juga Beli dua-duanya takut boros Beli yang mana
Kalau mau siomay, tempatnya ramai Berarti enak, bisa dilahap Ayo beli siomay Tapi bakminya oh enak juga Bingung jadinya
Jadi bingung pilih mana hey Bakmi keriting, siomay Dua-duanya enak Kumakan saja semua Bakmi keriting, siomay
Abis makan semua Perut jadi kenyang Dan aku pun jadi agak males Tuh siomay, dan bakmi Bikin aku jadi pemalas Ini edan, aku jadi tengsin Meski agak asin Pengen rasanya, makan lagi Bakmi dan siomay ku ketagihan Akan ku lahap, baby Tanpa tersisa, baby Meski agak boros Makan bakmi siomay, beli
Oh bakmi Sungguh sangat mantap kalau dicampur siomay Jadi makanan baru bakmi campur siomay Ayo semua makan bakmi dan siomay Meski jadi agak boros
Siomay Tuh ada tukang siomay Bakmi keriting juga Beli dua-duanya takut boros Beli yang mana
Kalau mau siomay, tempatnya ramai Berarti enak, bisa dilahap
Tapi bakminya oh enak juga Bingung jadinya
Jadi bingung pilih mana hey Bakmi keriting, siomay Dua-duanya enak Kumakan saja semua Bakmi keriting, siomay
Wajah sangar Sudah jadi kalem Tapi badan rasanya gempor Dan sembelit Perut sakit Badan kaku pegel-pegel (hahaa) Perutku melilit Duh aku jadi bosen Baby, baby, aku jadi mencret Semua gara-gara Aku sudah makan semua Perut pun enggak beres Akan ku lahap, baby...tanpa tersisa, baby Meski agak boros Makan bakmi siomay...beli
Tak pernah terpikir olehku Tak sedikitpun ku bayangkan Aku menjadi panitia pernikahan Semua harus ku siapkan Katering, gedung, dan undangan Di pernikahan kakakku nomor siji
Di hari bahagia ini, aku deg degan Karena ku takut, ada yang salah Aku makin gugup, cek sana sini Agar semua sempurna
Ternyata saat khawatirku akhirnya muncul MC tak bisa hadir, oh mampus aku Terpaksa ku gantikan, dan langsung beraksi
Selamat datang, pada semua Ku sapa tamu tamu tamu di depanku Mereka semua senyum padaku Namun senyumnya buatku gugup
Semakin lama, makin terasa Semua tamu, menatapku Sambil menunjuk arah bawahku Merah wajahku, jantung berdegup Aku malu...
Oooo...oooo...ouuooo.... Ouuooo....
Ternyata saat khawatirku akhirnya muncul Penghulu tak bisa hadir, oh mampus aku Terpaksa ku gantikan, dan langsung beraksi Woouoooo......
Wahai kamu mempelai pria Apakah kamu (kamu kamu lagi rindu rindu lagi) Menerima dia sebagai istri Padahal dia anaknya sepuluh Habis acara, tidak kuduga Diantara kamu, ada dia Sambil menunjuk kearahku Matilah aku ketauan nipu Oooo...wooouuoo...ooo...